Selasa, 20 Maret 2012

Bung Tomo Bakar Surabaya


Aksi Bung Tomo saat pidato
TANJUNGPINANG ( MAB) - “ Merdeka atau Mati “ teriak bung Tomo ketika  berpidato kepada para pejuang untuk membela tanah air, disaat Inggris memberikan ultimatum kepada bangsa Indonesia untuk menyerah.
        
Beliau berpidato di depan Ribuan pemuda Surabaya berkumpul di lapangan Benteng Pada 10 November. Pidato yang di sampaikan oleh Bung Tomo  untuk melakukan reformasi pada para pemuda Surabaya agar rakyat Indonesia bangkit dari penjajahan Inggris yang akan menyerang Bangsa Indonesia  agar dapat mempertahankan kedaulatan dan mempejuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Begitu besar jiwa dan rasa nasionalisme seorang  Bung Tomo sehingga mampu membakar dan mengobarkan ribuan semangat   para pemuda Surabaya lewat pidatonya.

 Berbagai Organisasi perjuangan  yang telah dibentuk masyarakat juga hadir, termasuk dikalangan pemuda, Mahasiswa dan Pelajar, beserta Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) sebagai alat negara yang telah dibentuk untuk melakukan genjatan senjata. Pidato yang bung Tomo lontarkan memberikan semangat Nasinalisme yang tinggi dalam membela tanah air Indonesia. “ Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah, yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun juga “ tegas bung Tomo (25) ketika berpidato yang sekaligus memberikan jawaban kepada Inggris untuk genjatan senjata.

Dalam pidatonya Bung Tomo mengatakan, “ bahwa kita pasti akan menang dari perperangan ini karena Allah selalu berpihak kepada yang benar dan kita yakin bahwa Allah akan melindungi kita semua. Bung Tomo meneriakkan,  Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar dengan suara yang begitu lantang dan penuh semangat. Sampai sekarang pidato Bung Tomo ini  masih dikenang oleh rakyat Indonesia dan sering dijadikan lomba pidato dalam rangka memperingati hari pahlawan betepatan 10 November 1945. (bud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar