Aksi Bung Tomo saat pidato |
TANJUNGPINANG ( MAB) - “ Merdeka atau Mati “ teriak bung Tomo ketika
berpidato kepada para pejuang untuk membela tanah air, disaat Inggris
memberikan ultimatum kepada bangsa Indonesia untuk menyerah.
Beliau berpidato di depan Ribuan pemuda Surabaya berkumpul
di lapangan Benteng Pada 10 November. Pidato yang di sampaikan oleh Bung
Tomo untuk melakukan reformasi pada para pemuda Surabaya agar rakyat
Indonesia bangkit dari penjajahan Inggris yang akan menyerang Bangsa
Indonesia agar dapat mempertahankan kedaulatan dan mempejuangkan
kemerdekaan Bangsa Indonesia. Begitu besar jiwa dan rasa nasionalisme
seorang Bung Tomo sehingga mampu membakar dan mengobarkan ribuan
semangat para pemuda Surabaya lewat pidatonya.
Berbagai Organisasi perjuangan yang telah
dibentuk masyarakat juga hadir, termasuk dikalangan pemuda, Mahasiswa dan Pelajar, beserta
Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) sebagai alat negara yang telah dibentuk untuk
melakukan genjatan senjata. Pidato yang bung Tomo lontarkan memberikan semangat
Nasinalisme yang tinggi dalam membela tanah air Indonesia. “ Selama banteng-banteng Indonesia masih
mempunyai darah merah, yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih,
maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun juga “
tegas bung Tomo (25) ketika berpidato yang sekaligus memberikan jawaban kepada
Inggris untuk genjatan senjata.
Dalam pidatonya Bung Tomo
mengatakan, “ bahwa kita pasti akan menang dari perperangan ini karena Allah
selalu berpihak kepada yang benar dan kita yakin bahwa Allah akan melindungi
kita semua. Bung Tomo meneriakkan, Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar
dengan suara yang begitu lantang dan penuh semangat. Sampai sekarang pidato
Bung Tomo ini masih dikenang oleh rakyat
Indonesia dan sering dijadikan lomba pidato dalam rangka memperingati hari
pahlawan betepatan 10 November 1945. (bud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar