Selasa, 01 Mei 2012

Tes Objektif, Subjektif, dan Cloze


Tes Objektif, Subjektif, dan Cloze
Ditinjau dari bentuknya, tes hasil belajar BI dapat menggunakan bentuk objektif, subjektif, dan tes cloze. Di bawah ini diuraikan lebih lanjut karakteristik ketiga bentuk tes tersebut.
1.      Tes Objektif
Tes Objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil pekerjaan siswa tersebut dapat dikoreksi secara objektif (dinilai oleh siapapun akan menghasilkan skor yang sama). Tes objektif yang dibahas di sini mencakup tiga jenis yakni (a) tes objektif melengkapi, (b) tes objektif pilihan, dan (c ) tes objektif menjodohkan.
(a) Tes Objektif Melengkapi
Tes ragam ini menuntut siswa memberikan jawaban dengan melengkapi yang belum sempurna. Butir tes ini terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang tidak disempurnakan. Siswa tugasnya mengisi atau menjawab soal itu dengan mengisikan kata-kata, nomor atau simbol dengan tepat. Untuk menyusun tes objektif melengkapi perlu diperhatikan petunjuk beikut.

-        Sesuatu yang dihilangkan dan yang harus diisikan hanya mengenai satu
macam saja.
-        Jawaban atau isi yang diharapkan bukan merupakan kalimat
-        Penghilangan unsur yang harus dijawab hendaknya tidak menyebabkan kaburnya
isi kalimat.

(b) Tes Objektif Bentuk Pilihan
Bentuk pilihan yaitu tes yang dilakukan dengan cara siswa memilih dari sejumlah jawaban yang disediakan. Bentuk pilihan dapat berupa (1) soal benar salah, (2) soal pilihan ganda dan (3) menjodohkan. Khusus untuk bentuk pilihan ganda tersebut dibedakan atas beberapa macam soal. Ragam soal pilihan ganda tersebut dapat berbentuk soal-soal sebagai berikut.
(a) melengkapi lima pilihan
(b) asosiasi dengan lima pilihan
(c) pengecualian
(d) analisis hubungan antar hal
(e) analisis kasus
(f) pemakaian diagram, gambar dan grafik

Untuk menyusun tes pilihan ganda yang baik hendaknya penyusun memperhatikan hal-hal sebagai berikut

• Pernyataan soal hendaknya sejelas-jelasnya dengan gramatika dan pungtuasi yang benar. Dengan demikian siswa tidak terjebak oleh penggunaan gramatika dan pungtuasi yang salah.
• Option yang disajikan (empat atau lima buah) hendaknya dari bidang yang sama.
• Dalam sistem (kalimat pokoknya) hendaknya mencakup dan sesuai dengan rangkaian manapun yang dipilih.
• Kalimat pokok dalam setiap butir soal hendaknya tidak tergantung pada butir-butir soal yang lain.
• Option yang disajikan hendaknya jangan tumpang tindih, meskipun option yang baik adalah option yang perbedaannya tipis sekali sehingga menyebabkan siswa berpikir lebih lama.
• Hindarkan penggunaan susunan pernyataan persis di dalam buku pelajaran.
• Option yang disajikan hendaknya baik dalam panjangnya, sifat uraiannya maupun secara teknis.
(c) Tes Objektif Menjodohkan (Matching)
Ragam soal jenis ini terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban dalam serentetan serijawaban yang disediakan. Tugas siswa dalam ragam soal jenis ini adalah mencari dan menjodohkan masing-masing dengan jawaban-jawaban yang tersedia dalam kolom terjodoh (seri jawaban). Jenis tes ini cocok untuk mengukur kemampuan identifikasi hubungan antara dua hal. Ragam tes ini terdiri dari dua lajur. Lajur kiri biasanya berisi pernyataan yang belum lengkap sedang lajur kanan soal berisi jawaban atau pelengkap.

Petunjuk penyusunan tes menjodohkan adalah sebagai berikut.

• Seri pertanyaan dalam tes menjodohkan diusahakan tidak lebih dari sepuluh soal, sebab pertanyaan-pertanyaan yang banyak jelas lebih membingungkan siswa.
• Jumlah yang harus dipilih hendaknya harus lebih banyak daripada jumlah soalnya (kurang lebih satu setengah kali). Dengan demikian siswa dihadapkan pada banyak pilihan yang semuanya diusahakan mempunyai kemungkinan benar dan cocok dengan pertanyaan disajikan.
• Lingkup bahan yang akan diteskan dalam satu unit tes penjodohan hendaknya bahan yang sejenis.
• Tempatkan soal dan jawaban pada halaman yang sama.
2.      Tes Subjektif
Tes subjektif adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan bahasa siswa sendiri. Dalam tes subjektif siswa relatif bebas untuk mendekati masalahnya, menentukan informasi faktual yang digunakannya, mengorganisasikan jawaban dan seberapa besar tekanan yang diberikan pada setiap aspek jawabannya. Dengan demikian tes subjektif ini dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis, mensistesis fakta-fakta dan konsep-konsep yang dipahaminya. Jawaban tes subjektif ini menunjukkan kualitas cara berpikir siswa, aktifitas kognitif tingkat tinggi, dan kedalaman pemahaman siswa terhadap masalah yang dihadapi.
Tes subjektif ini mementingkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Cara berpikir yang ditekankan pada tes subjektif ini adalah bagaimana siswa sampai pada suatu kesimpulan dan bukan semata-mata kesimpulannya sendiri. Tes jenis ini sangat penting untuk menguji kemampuan siswa yang berkaitan dengan cara mengorganisasi pengetahuan dengan kata-kata siswa sendiri. Dengan sifat tes subjektif ini jelas jawaban siswa akan sangat bervariasi. Hal inilah yang sangat mempengaruhi unsur subjektifitas pengoreksi.

Petunjuk penyusunan tes subjektif adalah sebagai berikut.
(a) Soal-soal tes hendaknya dapat mencakup ide-ide pokok dari bahan yang dapat diteskan
sehingga soal tersebut sifatnya komprehensif.
(b) Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan.
(c) Pertanyaan hendaknya tegas, singkat dan jelas sehingga menuntun ke arah jawaban yang diminta.
(d) Pada waktu menyusun hendaknya sudah dilengkapi dengan rambu-rambu jawabannya serta kriteria pedoman penilaiannya.
3) Tes Cloze
Istilah cloze berasal dari persepsi psikologi gestal yang merupakan proses “menutup” sesuatu yang belum lengkap. Dalam teknik cloze tempat kosong sengaja disediakan dalam kesekian ( ke-5, ke -6, dan ke-7). Tugas siswa dalam tes ini adalah mengisikan kembali kata-kata itu secara tepat, siswa dituntut menguasai sistem gramatikal bahasa dan harus dapat memahami wacana.
Untuk mengukur kemampuan berbahasa siswa, penyusunan teknik cloze harus dipilihkan wacana yang belum dikenal siswa. Wacana yang bersifat umum dan sudah dikenal, tidak tepat dipilih karena hanya menuntut kemampuan ingatan saja. Wacana teknis yang hanya dikenal oleh kelompok tertentu saja juga tidak baik, karena bagi siswa lain yang tidak berkecimpung di jurusan tersebut akan sangat sulit.
Penghilangan kata dalam contoh teknik cloze dapat bersifat sistematis, yaitu setiap kata yang ke-5, ke-7, ke-9 dan seterusnya. Kalimat pertama dan terakhir sengaja disajikan secara utuh untuk membantu siswa memahami wacana. Di samping penghilangan kata-kata yang bersifat sistematis ada variasi cara penghilangan yang juga dapat ditempuh. Penghilangan itu tidak bersifat sistematis setiap kata yang ke-n, melainkan setiap jenis kata tertentu, misalnya setiap kata benda, kerja, sifat, atau semua kata tugas.
Ada dua macam teknik penilaian yang dapat dipergunakan dalam teknik cloze, yaitu metode kata secara eksak dan penilaian kelayakan konteks (Oller, 1979: 367-68). Penilaian dalam metode kata yang terdapat dalam wacana semula. Jika pengisian kata itu tidak persis, walaupun kata yang diisikan itu sinonim atau layak sesuai dengan konteks, jawaban siswa itu tetap dinyatakan salah.
Teknik penilaian kelayakan konteks, di pihak lain, membenarkan semua kata jawaban siswa asal kata yang diisikan itu sesuai dengan konteks. Jadi, pengisian dengan kata memiliki untuk nomor satu di atas dinyatakan benar. teknik penilaian dengan metode kata eksak di atas sangat berat. Oleh karena itu, teknik penilaian kelayakan konteks lebih disarankan hal itu juga berdasarkan pertimbangan bahwa berkomunikasi orang sering merasa bebas untuk memilih kata yang dianggapnya paling sesuai dan atau tepat.






DAFTAR PUSTAKA

http://dc342.4shared.com/doc/UkYfkHrm/preview.html

Jumat, 13 April 2012

sinopsis film all the president's men


           Menjelang pemilu tahun 1972, wartawan Washington Post Bob Woodward diperintahkan meliput persidangan  perampokan  di markas Partai Demokrat di komplek watergate, Amerika Serikat.  Kasus ini menjadi tambah luar biasa ketika diketahui, belakangan, melibatkan presiden Amerika saat itu, yaitu Richard Nixon.
         Woodward dibantu oleh  Carl Berstein dengan kesungguhannya mencoba menguak skandal politik terbesar di Amerika, bahkan mungkin hingga saat ini: kasus yang dikenal dengan Skandal watergate. Kasus tentang kecurangan pemilu yang melibatkan banyak institusi negara, yaitu kepresidenan, Komisi Pemilihan Umum Amerika, FBI, CIA, dan mungkin juga ada institusi lainnya.

         Woodward dan Bernstein bekerja keras mengumpulkan kepingan puzzle untuk memecahkan kasus ini. Mereka mendatangi berbagai kantor, menelepon berbagai nama, “merayu” berbagai narasumber dengan sejuta trik untuk mengonfirmasi temuan mereka. Banyak hambatan yang mereka temui dalam usaha mereka untuk memecahkan kasus ini.
      Hasil dari kerja keras mereka ini berhasil memaksa  Nixon meletakkan jabatannnya sebagai presiden Amerika di masa itu. Hal menarik lainnya dalam film ini adalah narasumber kunci,  seseorang dengan inisial “Deep Throat”. Deep Throat lah yang menuntun Woodward dan Bernstein berhasil membongkar skandal ini dengan memberikan informasi-informasi kunc.

Minggu, 08 April 2012

Harga Ikan Masih Mahal Pasca Penundaan Kenaikan BBM


TANJUNGPINANG, METRO: Meskipun pemerintah menunda kenaikan harga BBM hingga enam bulan ke depan namun sejumlah harga kebutuhan  bahan pokok di pasar terdisional hingga saat ini masih mengalami kenaikan. Seperti dipasar tradisional hingga saat ini masih mengalami kenaikan. Seperti dipasar tradisional pasar baru kota tanjungpinang, beberapa harga sembako masih mengalami kenaikan 10-15% . Adapun bahan-bahan pokok yang harganya cenderung naik diantaranya gula pasir, minyak goreng curah, berbagai jenis cabai dan bawang merah, hanya harga beras yang stabil di kisaran beras Rp 8.500 dikarenakan adanya panen raya di beberapa wilayah.
Tidak hanya harga bahan pokok saja naik, harga ikan di pasar KUD Kota Tanjungpinang sudah sepekan lebih merangkak naik mulai dari 5000-10000/kg. Jenis ikan yang harganya mengalami kenaikan diantaranya, ikan tongkol dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000, udang dari Rp 50.000 menjadi Rp 55.000, ikan kerapu dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000, ikan kaci dari Rp 15.000 menjadi Rp 18.000, kepiting dari Rp20.000 menjadi Rp 25.000.
Seorang pedagang Arfa mengatakan harga ikan terus mengalami kenaikan pasca isu senaikan harga BBM lebih dari sepekan yang lalu bahkan kini dirinyapun merugi pasalnya konsumen berkurang hingga 50% akibat mahalnya harga ikan laut, “ Pemerintah  harus turun ke pasar atau meninjau langsung kelapangan biar tau harga ikan.”
Sementara itu seorang pembeli juga mengungkapkan harga ikan laut dirasakan cukup berat ditambah lagi kebutuhan pokok yang lain juga naik, “ Berat banget ditambah lagi harga lain juga naik kan,”
Pedagang maupun pembeli berharap pemerintah dapat menormalkan kembali harga-harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional dan menindak spekulan nakal agar masyarakat tidak dibebani harga yang terus melambung tinggi. (mohd.arif. budiman)

Jumat, 06 April 2012

Fenomena Batik Bola


Olahraga yang paling terkenal di dunia adalah  sepak bola, seorang  pengusaha batik di kampung laweyan Solo Jawa Tengah mengangkap peluang itu dengan memproduksi baju batik bermotif klub sepak-klub  sepak bola mancanegara. Batik motif klub sepak bola mancanegara belakangan menjadi primadona baru, para pengusaha batik pun berlomba memproduksi batik jenis ini, salah satunya Mahkota Batik dan di tempat ini sejak tiga bulan lalu karyawan disibukan untuk memenuhi pesanan baju batik motif klub sepak bola mancanegara. Klub sepakbola yang paling diminati konsumen antara lain barcalona, manchester united, real madrit, dan ac milan.
Harga baju batik sepakbola ini berkisar antara Rp 400.000 - Rp 500.000 perlembar kain perlembar kain, sementara bila sudah berbentuk kain harganya naik  menjadi Rp 600.000 – Rp 700.000 perlembar baju, harga tersebut tergolong mahal sebab batik sebab batik dibuat menggunakan tangan dan proses produksi membutuhkan waktu sekitar satu bulan, selain menjual batik bola tulis pengrajin juga menjual baju batik bola cap yang harganya jauh lebih murah yakni Rp 90.000 per baju.
Awal dari terciptanya ide untuk membuat baju ini adalah ketika pemilik perusahaan ini melihat anak-anaknya sering keluar negeri hanya demi menonton tim kesayangan mereka,  “anak-anak kami itu suka banget dengan bola dan klub-klub eropa , lalu saya memotifasi mereka ayo sekarang kalau kamu mau nonton sepakbola ke eropa  buat sesuatu yang  unik  sehingga membuat mereka meminta kamu datang kesana karena kamu membuat ciri khas,” ujar  Alpha Febela P. pemilik Mahkota Batik ini.   

Minggu, 01 April 2012

Harga Bahan Pokok "Tidak Mau" Turun

Pedagang di Pasar Baru

TANJUNGPINANG (MAB) – Sejumlah harga bahan  pokok yang sebelumnya dinaikan menjelang satu april hingga kini tidak turun kembali harga-harga barang tersebut mengalami kenaikan beberapa hari sebelum hasil sidang paripurna DPR pada jumat lalu, sejak pertengahan maret lalu para pedagang sengaja menaikan harga-harga bahan pokok untuk mengantisipasi kenaikan harga bbm pada april ini, namun setelah pemerintah menyatakan  menunda menaikan harga BBM, harga bahan pokok tak juga ikut diturunkan kondisi tersebut terlihat di Pasar Baru Tanjungpinang, di pasar ini harga berbagai harga kebutuhan telah naik sekitar lima belas hari lalu saat berhembus kabar BBM akan naik, kenaikan bervariasi antara Rp 2.000- Rp 3.000/kg, minyak goreng curah dari Rp 10.200- 10.800 / kg, gula psir dari Rp 9.800- Rp10.800/kg, namun harga beras masih normal.
 “Ya harga-harga dipasar itu ya tetap naik, kan sudah aba-aba mau  naik jadi ya ndak jadi turun,”  ungkap Endang salah satu pedagang di Pasar Baru (2/4). Di pasar ini harga sejumlah kebutuhan juga masih terus merangkak naik seperti cabe dan bawang merah harganya masih tinggi para pembeli di pasar berharap agar harga sejumlah bahan pokok kembali turun karena harga BBM batal dinaikan pemerintah “ Harga BBM kan nggak jadi naik, seharusnya harga kebetuhan yang lain juga diturunkanlah” kata Rahma seorang pembeli yang biasa berbelanja di pasar ini. (arif)

Jumat, 30 Maret 2012

Sejarah Pergerakan Mahasiswa di Indonesia

Gerakan mahasiswa di hampir seluruh indonesia yang menentang keputusan pemerintah yang berencana akan menaikan  BBM awal april 2012, akhirnya tidak berhasil menekan DPR untuk tidak mengubah pasal 7 ayat (6) UU APBN sehingga rencana kenaikan harga BBM hanya ditunda pelaksaannya. Saya yakin bahwa perjuangan mahasiswa masih akan terus bergejolak.  Peristiwa Ini kembali mengingatkan saya tentang  perjuangan mahasiswa meruntuhkan rezim Soeharto, ditengah era reformasi yang menggeliat. Pre­siden seumur hidup itu berhasil ditumbangkan oleh sang orator ulung pada tahun1998, siapa lagi kalau bukan mahasiswa. Berikut adalah sejarah  pergerakan mahasiswa di Indonesia :
1908
Pemuda-pelajar-mahasiswa mendirikan organisasi modern yang diberi nama Boedi Oetomo di Jakarta pada tanggal 20 mei 1908. Tujuan perkumpulan ini adalah untuk  Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan.
Kehadiran Boedi Oetomo pada masa itu merupakan suatu episode sejarah yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan mahasiswa sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia.
1928
Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada tanggal 29 oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925.
Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.

1945
Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh lebih represif dibandingkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh Chaerul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan Peristiwa Rengasdengklok.

1966
Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru. 
Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru. pada masa ini ada salah satu tokoh yang sangat idealis,yang sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah masanya,dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang penting pandangan idealisnya tercurahkan untuk bangsa ini,dia adealah soe hok gie.
1974
Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974, adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan militer, untuk generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer.
Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti:
Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama pada masa Orde Baru pada 1972 karen Golkar dinilai curang.
  • Gerakan menentang pembangunan TMII pada1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah tuntutan pemberantasan korupsi. Lahirlah, selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa Menggugat" yang dimotori Arif Budiman yang program utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi.


1977-1978
Gerakan mahasiswa tahun 1977/1978 ini tidak hanya berporos di Jakarta dan Bandung saja namun meluas secara nasional meliputi kampus-kampus di kota Surabaya, Medan, Surabaya, Ujungpandang (sekarang Makasar), dan Palembang.  28 Oktober 1977, delapan ribu anak muda menyemut di depan kampus ITB. Mereka berikrar satu suara, "Turunkan Suharto!". Besoknya, semua yang berteriak, raib ditelan terali besi. Kampus segera berstatus darurat perang. Namun, sekejap kembali tentram.
1990
Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam kampus pada 1987 - 1990sehingga akhirnya demonstrasi bisa dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi dengan longmarch ke DPR/DPRD tetap terlarang.
1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR-MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejaya, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II.

Rabu, 28 Maret 2012

Kondisi Parkir Kota Tanjungpinang Semakin Semraut


Kondisi parkir yang semraut
TANJUNGPINANG – (MAB)  Kondisi pemarkiran di Kota Tanjung pinang mulai menghawatirkan saat ini,  apalagi ini terjadi di jalan-jalan protokol yaitu jalan merdeka dan sekitarnya.  Pemerintah kota diharapkan  segera mengatasi  masalah parkir yang akhir-akhir ini sering meresahkan warga.
Abdul , seorang pengguna jasa parkir mengeluhkan penangan parkir di kota tanjungpinang  yang dirasakan tidak maksimal. “Masa mobil-mobil itu diparkir sampai empat lapis,” ungkapnya. Menurutnya lagi, penanganan parkir butuh standar pelayanan, parkir mobil sebaiknya hanya satu lapis serta  Petugas parkir harus dilengkapi identitas yang jelas seperti kartu pengenal, pakaian seragam dan karcis yang masih berlaku. Dengan demikian pengguna jasa parkir merasa puas dan tidak merasa tertipu dengan aksi pemungut liar yang sering beraksi di tempat-tempat parkir di wilayah Kota Tanjungpinang.
Sementara itu, seorang petugas parkir yang sudah beberapa tahun menjalankan pekerjaan ini, membenarkan kalau dirinya tidak memiliki kartu pengenal dan pakaian seragam. “Dulu ada tanda pengenal tapi sudah rusak, yang tinggal rompi jelek ini aja,” ungkap petugas parkir yang tidak mau menyebut namanya.
Dirinya mengaku, sudah enam tahun berprofesi sebagai petugas parkir, walaupun tidak menggunakan karcis tetapi dia tidak kesulitan saat menagih retribusi.
Selain masalah identitas, masalah lain yang dialami petugas parkir adalah kurangnya pengetahuan untuk mengatur kendaraan. Karena di Tanjungpinang lahan parkir semakin sempit, seiring bertambahnya jumlah kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga akhir-akhir ini timbul gejolak kemacetan.(Bud)