Jumat, 30 Maret 2012

Sejarah Pergerakan Mahasiswa di Indonesia

Gerakan mahasiswa di hampir seluruh indonesia yang menentang keputusan pemerintah yang berencana akan menaikan  BBM awal april 2012, akhirnya tidak berhasil menekan DPR untuk tidak mengubah pasal 7 ayat (6) UU APBN sehingga rencana kenaikan harga BBM hanya ditunda pelaksaannya. Saya yakin bahwa perjuangan mahasiswa masih akan terus bergejolak.  Peristiwa Ini kembali mengingatkan saya tentang  perjuangan mahasiswa meruntuhkan rezim Soeharto, ditengah era reformasi yang menggeliat. Pre­siden seumur hidup itu berhasil ditumbangkan oleh sang orator ulung pada tahun1998, siapa lagi kalau bukan mahasiswa. Berikut adalah sejarah  pergerakan mahasiswa di Indonesia :
1908
Pemuda-pelajar-mahasiswa mendirikan organisasi modern yang diberi nama Boedi Oetomo di Jakarta pada tanggal 20 mei 1908. Tujuan perkumpulan ini adalah untuk  Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan.
Kehadiran Boedi Oetomo pada masa itu merupakan suatu episode sejarah yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan mahasiswa sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia.
1928
Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada tanggal 29 oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925.
Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.

1945
Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh lebih represif dibandingkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh Chaerul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan Peristiwa Rengasdengklok.

1966
Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru. 
Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru. pada masa ini ada salah satu tokoh yang sangat idealis,yang sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah masanya,dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang penting pandangan idealisnya tercurahkan untuk bangsa ini,dia adealah soe hok gie.
1974
Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974, adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan militer, untuk generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer.
Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti:
Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama pada masa Orde Baru pada 1972 karen Golkar dinilai curang.
  • Gerakan menentang pembangunan TMII pada1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah tuntutan pemberantasan korupsi. Lahirlah, selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa Menggugat" yang dimotori Arif Budiman yang program utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi.


1977-1978
Gerakan mahasiswa tahun 1977/1978 ini tidak hanya berporos di Jakarta dan Bandung saja namun meluas secara nasional meliputi kampus-kampus di kota Surabaya, Medan, Surabaya, Ujungpandang (sekarang Makasar), dan Palembang.  28 Oktober 1977, delapan ribu anak muda menyemut di depan kampus ITB. Mereka berikrar satu suara, "Turunkan Suharto!". Besoknya, semua yang berteriak, raib ditelan terali besi. Kampus segera berstatus darurat perang. Namun, sekejap kembali tentram.
1990
Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam kampus pada 1987 - 1990sehingga akhirnya demonstrasi bisa dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi dengan longmarch ke DPR/DPRD tetap terlarang.
1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR-MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejaya, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II.

Rabu, 28 Maret 2012

Kondisi Parkir Kota Tanjungpinang Semakin Semraut


Kondisi parkir yang semraut
TANJUNGPINANG – (MAB)  Kondisi pemarkiran di Kota Tanjung pinang mulai menghawatirkan saat ini,  apalagi ini terjadi di jalan-jalan protokol yaitu jalan merdeka dan sekitarnya.  Pemerintah kota diharapkan  segera mengatasi  masalah parkir yang akhir-akhir ini sering meresahkan warga.
Abdul , seorang pengguna jasa parkir mengeluhkan penangan parkir di kota tanjungpinang  yang dirasakan tidak maksimal. “Masa mobil-mobil itu diparkir sampai empat lapis,” ungkapnya. Menurutnya lagi, penanganan parkir butuh standar pelayanan, parkir mobil sebaiknya hanya satu lapis serta  Petugas parkir harus dilengkapi identitas yang jelas seperti kartu pengenal, pakaian seragam dan karcis yang masih berlaku. Dengan demikian pengguna jasa parkir merasa puas dan tidak merasa tertipu dengan aksi pemungut liar yang sering beraksi di tempat-tempat parkir di wilayah Kota Tanjungpinang.
Sementara itu, seorang petugas parkir yang sudah beberapa tahun menjalankan pekerjaan ini, membenarkan kalau dirinya tidak memiliki kartu pengenal dan pakaian seragam. “Dulu ada tanda pengenal tapi sudah rusak, yang tinggal rompi jelek ini aja,” ungkap petugas parkir yang tidak mau menyebut namanya.
Dirinya mengaku, sudah enam tahun berprofesi sebagai petugas parkir, walaupun tidak menggunakan karcis tetapi dia tidak kesulitan saat menagih retribusi.
Selain masalah identitas, masalah lain yang dialami petugas parkir adalah kurangnya pengetahuan untuk mengatur kendaraan. Karena di Tanjungpinang lahan parkir semakin sempit, seiring bertambahnya jumlah kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga akhir-akhir ini timbul gejolak kemacetan.(Bud)

Makan Teratur Juga Belum Tentu Baik


Jam makan seseorang ternyata sangat memengaruhi bobot tubuh. Setiap harinya, tubuh manusia membutuhkan asupan makanan tiga kali sehari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam. Biasanya banyak orang sarapan pada pukul 06.00 atau 07.00, makan siang pukul 12.00, dan makan malam pukul 19.00.
Namun, makan secara teratur pada jam-jam yang sama sebenarnya dilakukan hanya karena kebiasaan. Sebenarnya setiap orang merasakan lapar pada jam yang berbeda-beda, sehingga ada yang sudah merasa lapar ketika jam makan belum tiba, saat yang lain belum merasa lapar. Ketika jam makan sudah tiba sementara Anda belum lapar, hindari untuk makan. Makan sebelum lapar akan membuat Anda hanya makan sedikit karena perut masih kenyang, makanan tidak habis, dan akan membuat Anda cepat lapar lagi setelah beberapa jam. Hal ini disebabkan kondisi lambung yang belum tercukupi, dan ketika merasa sangat lapar, makanan yang sudah disantap tadi tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Sebab, makanan sudah terserap oleh usus meskipun dalam jumlah yang sedikit. Ini akanUsus akan terus bekerja setiap saat, dan lambung akan mengeluarkan asam lambung untuk mencerna makanan
Asam lambung yang meningkat akan membuat Anda merasa perut kosong dan mengirim sinyal ke otak bahwa Anda lapar. Ketika perut sudah diisi makanan sebelum tubuh benar-benar membutuhkannya, tubuh akan tetap menyerapnya meski tidak maksimal. Dan ketika tubuh benar-benar merasa lapar, Anda akan makan lebih banyak dan penyerapan berlangsung sempurna.
Kalau makan sebelum lapar, malah akan bikin lebih lapar (belakangan), dan membuat Anda jadi gemuk. Karena setiap orang punya waktu makan yang berbeda-beda, sebaiknya hindari kebiasaan makan berdasarkan jam agar terjadi penyerapan makanan yang sempurna, serta tak menimbulkan penumpukan lemak dalam tubuh. Gunakan jam tubuh Anda, dan bukan jam biasanya untuk makan. Biasakan untuk makan ketika lapar.

Jumat, 23 Maret 2012

Rama Bocah Si Penjual Koran


Matahari seperti sedang marah kepada bumi hari ini, dari pagi sampai sesore ini ia terus menghangatkan bumi dengan sinar terangnya. Kalau mengikuti kata hati malas rasanya aku pergi kuliah karena pasti sangat panas dan harus berdesakan dijalan raya. Apalagi sekarang kota tanjungpinang sudah dipenuhi dengan kendaraan pribadi khususnya kendaraan roda dua yang menambah sesak jalan-jalan tanjungpinang.
Lampu merah kilometer 7 menghambat laju kendaraanku, dari kejauhan aku lihat seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah. Dia membiarkan tubuhnya kepanasan dengan tetap memegang erat gulungan dagangannya. "Koran pak", seru anak itu  berusaha menjajakan koran dagangannya. Dari balik kaca mobil- mobil yang sedang berbaris menunggu lampu hijau, dia terus berteriak berusaha menjual korannya, tetapi aku tak lihat ada satu orang pun yang membeli korannya.  Dalam hati aku merenung anak sekecil ini harus berpanas-panasan untuk menjual koran. Aku jadi ingat lagunya iwan fals yang judulnya “Tugu Pancoran”.
Setelah berkeliling akhirnya anak itu mendekati ku, “Koran bang” katanya menawarkan korannya padaku. “Ngak, dik”, jawabku. Ternyata aku kenal anak ini, Rama namanya anak yang tinggal di Tanjungunggat dan sekarang dia menjadi penjual koran untuk membiayai sekolahnya. Dia terpaksa bekerja karena ayahnya meninggal karena sakit baru-baru ini dan tidak ada lagi orang yang membiayainya.
Rama  menatap wajahku dengan tatapan yang sangat teduh dan aku bertanya kenapa dia tidak sekolah, “sekolah pagi bang”, jawabnya. Siswa kelas 5 SDN 003 Tanjungpinang ini masih sangat muda untuk bekerja, seharusnya yang menjadi kewajibannya hanyalah menuntut ilmu, tetapi keadaanlah yang memaksa dia harus bekerja sambil sekolah.
            ”Nggak bang, biasa aja. Saya senang dengan kerja gini”, jawabnya ketika aku tanya apa dia tidak kepanasan bekerja dibawah terik matahari sore itu. Aku masih saja terpana dan terus memandangi anak kecil yang melangkah pergi bersama jutaan makna dalam kesahajaannya. Bocah penjual koran itu memberi pesan berharga buat aku hari ini.

”Ternyata akulah yang lebih pantas dikasihani bukan Rama, karena aku jarang bisa berdamai dengan hari dan mensyukuri segala yang ada didalamnya” batin ku.

Selasa, 20 Maret 2012

Bung Tomo Bakar Surabaya


Aksi Bung Tomo saat pidato
TANJUNGPINANG ( MAB) - “ Merdeka atau Mati “ teriak bung Tomo ketika  berpidato kepada para pejuang untuk membela tanah air, disaat Inggris memberikan ultimatum kepada bangsa Indonesia untuk menyerah.
        
Beliau berpidato di depan Ribuan pemuda Surabaya berkumpul di lapangan Benteng Pada 10 November. Pidato yang di sampaikan oleh Bung Tomo  untuk melakukan reformasi pada para pemuda Surabaya agar rakyat Indonesia bangkit dari penjajahan Inggris yang akan menyerang Bangsa Indonesia  agar dapat mempertahankan kedaulatan dan mempejuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Begitu besar jiwa dan rasa nasionalisme seorang  Bung Tomo sehingga mampu membakar dan mengobarkan ribuan semangat   para pemuda Surabaya lewat pidatonya.

 Berbagai Organisasi perjuangan  yang telah dibentuk masyarakat juga hadir, termasuk dikalangan pemuda, Mahasiswa dan Pelajar, beserta Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) sebagai alat negara yang telah dibentuk untuk melakukan genjatan senjata. Pidato yang bung Tomo lontarkan memberikan semangat Nasinalisme yang tinggi dalam membela tanah air Indonesia. “ Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah, yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun juga “ tegas bung Tomo (25) ketika berpidato yang sekaligus memberikan jawaban kepada Inggris untuk genjatan senjata.

Dalam pidatonya Bung Tomo mengatakan, “ bahwa kita pasti akan menang dari perperangan ini karena Allah selalu berpihak kepada yang benar dan kita yakin bahwa Allah akan melindungi kita semua. Bung Tomo meneriakkan,  Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar dengan suara yang begitu lantang dan penuh semangat. Sampai sekarang pidato Bung Tomo ini  masih dikenang oleh rakyat Indonesia dan sering dijadikan lomba pidato dalam rangka memperingati hari pahlawan betepatan 10 November 1945. (bud)